Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas lengan.
Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka (blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.
Jerawat digolongkan ringan bila bentuknya masih komedo dengan jumlah lesi kurang dari 30. Apabila jumlah lesi berkisar antara 30-125 maka dinamakan jerawat sedang (papule). Jerawat besar yang disebut nodul atau kista timbul bila lesi di atas 125.
Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormon pada remaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit sebab sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun, 15% populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan baik, gangguan jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun.
Selain menimbulkan bekas jerawat, efek utamanya adalah pada jiwa seseorang, seperti krisis percaya diri atau minder dan depresi.
Komponen konsep diri yang sering terganggu pada remaja dengan munculnya jerawat yaitu gambaran diri (body image) dan harga diri, dimana pada masa remaja fokus individu terhadap fisik lebih menonjol dari periode kehidupan lain. Bentuk tubuh merupakan bagian dari gambaran diri, pada remaja yang berjerawat mengakibatkan perubahan bentuk tubuh dari remaja tersebut yang akan berdampak pada interaksi atau hubungan sosial dilingkungan, dimana remaja menjadi minder dan merasa tidak percaya diri yang akan mengakibatkan rendahnya harga diri.
Tetapi tidak semua remaja yang berjerawat dapat mengalami gangguan konsep diri, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan, pekerjaan, pengetahuan/ informasi yang didapat dari media seperti televisi, majalah yang diterima oleh setiap remaja.
Penyebab jerawat
Penyebab sebenarnya mengapa seseorang mempunyai jerawat dan yang lain tidak punya masih belum diketahui secara menyeluruh. Beberapa faktor yang menyebabkan jerawat ialah:
- Stres
- Keturunan dari orangtua
- Aktivitas hormon : Salah satu faktor penting yang menyebabkan timbulnya jerawat adalah meningkatnya produksi hormon testosteron, yang dimiliki oleh tubuh pria maupun wanita. Hormon testosteron yang terdapat dalam tubuh pria maupun wanita memicu timbulnya jerawat dengan merangsang kelenjar minyak (sebaceous gland) untuk memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan.
- Kelenjar minyak yang hiperaktif
- Bakteri di pori-pori kulit
- Iritasi kulit atau karena garukan
- Anabolic steroid
- Pil pengontrol kelahiran / pil KB, namun banyak wanita mengalami penurunan munculnya jerawat semasa pemakaian pil
- Berada dalam lingkungan dengan kadar chlorine yang tinggi, terutama chlorinated dioxins, yang menyebabkan jerawat serius yang disebut Chloracne
Miskonsepsi jerawat
Dikarenakan pengetahuan medis tentang jerawat masih sedikit, banyak rumor salah beredar tentang penyebab jerawat:
- Makanan. Coklat, snack, gula, susu dan seafood tidak menyebabkan jerawat. Penelitian medis hingga kini tidak menemukan perbedaan yang berarti antara timbulnya jerawat pada dua kelompok manusia, salah satu kelompok mengkonsumsi makanan di atas dan yang lain tidak. Tetapi, dalam buku The Acne Prescription, dermatologis radikal Nicholas Perricone menuturkan bahwa ini juga merupakan sebuah mitos, dan menyarankan diet khusus dengan menu ikan yang banyak dan sedikit gula.
- Seks. Mitos umum menyatakan masturbasi dan tidak menikah dapat menyebabkan jerawat. Namun tidak ada bukti medis yang menguatkan pendapat ini.
0 komentar:
Posting Komentar