Minggu, 01 November 2009

  • Persepsi Realitis
Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara obyektif. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau semuanya baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas.

  • Ketrampilan-ketrampilan dan Tugas-Tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya. Allport mengemukakan bahwa ada kemungkinan orang-orang yang memiliki ketrampilan-ketrampilan menjadi neurotis.

  • Pemahaman diri
Kriterium ini terkandung dalam petunjuk lama "Kenallah dirimu". Kepribadian yang sehat mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis.
Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification) yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang-orang lain. Allport juga mengemukakan bahwa orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas daripada orang yang memiliki wawasan diri yang kurang.

  • Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini "arah" (direct-ness), dan lebih kelihatan pada kepribadian-kepribadian yang sehat daripada orang-orang neurotis. Allport rupanya mustahil memiliki suatu kepribadian yang sehat tanpa aspirasi-aspirasi dan arah ke masa depan. Allport menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan) adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan.


4. Perkembangan "DIRI"
Dalam masa kecil, anak mulai membedakan, atau memisahkan salah satu segi pengalamannya dari semua yang lain-lainnya. Anak itu mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang dilihat, didengar, diraba, dan diciumnya ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang siapa dia. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu "pengertian diri" (self-concept).
Sebagai bagian dari self-concept, anak itu juga menggambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa.
Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini "penghargaan positif" (positive regard).
Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Apakah anank itu kemudian akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regard ini dipuaskan dengan baik.
Self-concept yang berkembang dari anank itu sangat dipengaruhi oleh ibu. Dalam hal ini, anak mengharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orang-orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Anank dalam situasi mengembangkan apa yang disebut Rogers "penghargaan positif bersyarat" (conditional positive regard). Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik. Karena anak mengembangkan conditional positive regard maka dia menginternalisasikan sikap-sikap ibu. Jika itu terjadi, maka sikap ibu diambil alih oleh anak itu dan diterapkan kepada dirinya.
Syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan "penghargaan positif tanpa syarat" (unconditional positive regard) pada masa kecil.
Unconditional positive regard tidak mengkehendaki bahwa semua pengekangan terhadap tingkah laku anak tidak ada; tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkan tanpa dinasihati. Anak-anak yang bertumbuh dengan perasaan unconditional positive regard tidak akan mengembangkan syarat-syarat penghargaan.Orang ini adalah bebas untuk menjadi orang yang mengaktualisasikan-diri, untuk mengembangkan seluruh potensinya. Dan segera setelah proses aktualisasi-diri mulai berlangsung, orang itu dapat maju ke tujuan terakhir, yakni menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya.


5. Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini "penghargaan positif" (positive regard).
Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Apakah anank itu kemudian akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regard ini dipuaskan dengan baik.
Self-concept yang berkembang dari anank itu sangat dipengaruhi oleh ibu. Dalam hal ini, anak mengharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orang-orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Anank dalam situasi mengembangkan apa yang disebut Rogers "penghargaan positif bersyarat" (conditional positive regard). Kasih sayang dan cinta yang diterima anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik. Karena anak mengembangkan conditional positive regard maka dia menginternalisasikan sikap-sikap ibu. Jika itu terjadi, maka sikap ibu diambil alih oleh anak itu dan diterapkan kepada dirinya.
Syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan "penghargaan positif tanpa syarat" (unconditional positive regard) pada masa kecil.
Unconditional positive regard tidak mengkehendaki bahwa semua pengekangan terhadap tingkah laku anak tidak ada; tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkan tanpa dinasihati. Anak-anak yang bertumbuh dengan perasaan unconditional positive regard tidak akan mengembangkan syarat-syarat penghargaan.Orang ini adalah bebas untuk menjadi orang yang mengaktualisasikan-diri, untuk mengembangkan seluruh potensinya. Dan segera setelah proses aktualisasi-diri mulai berlangsung, orang itu dapat maju ke tujuan terakhir, yakni menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya.




6.
  • Keterbukaan pada pengalaman
Seseorang yang tidak terhambat oleh syarat-syarat penghargaan, bebas untuk mengalami semua perasaan dan sikap. Tak satu pun yang harus dilawan karena tak satu pun yang mengancam. Jadi, keternukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampaikan ke sistem syaraf organisme tanpa distorsi rintangan.Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih "emosional dalam pengertian bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif (misalnya, baik kegembiraan maupun kesusahan) dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat daripada orang yang defensif.

  • Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan. Karena orang yang sehat terbuka kepada semua pengalaman, maka diri atau kepribadian terus-menerus dipengaruhi atau disegarkan oleh setiap pengalaman.
Orang yang berfungsi sepenuhnya yang tidak memiliki diri yang berprasangka atau tegar tidak harus mengontrol atau memanipulasi pengalaman-pengalaman, sehingga dengan bebas dapat berpartisipasi didalamnya. Jelas, orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur-diri terus menerus terbuka kepada pengalamn-pengalaman baru. Rogers percaya bahwa kualitas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada momen itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respons atas pengalaman momen yang berikutnya.

  • Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif. Dalam tingkah laku yang demikan itu terdapat banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi tidak sama dengan bertindak terburu-buru atau sama sekali tidak memperhatikan konsekuensi-konsekuensinya.
Karena orang yang sehat terbuka sepenuhnya pada pengalaman, maka dia memiliki jalan masuk untuk seluruh informasi yang ada dalam suatu situasi membuat keputusan.
Rogers membandingkan kepribadian yang sehat dengan sebuah komputer eletronik di mana semua data yang relevan telah diprogramkan kedalamnya. Komputer itu mempertimbangkan semua segi masalah, semua pilihan dan pengaruh-pengaruhnya, dan dengan cepat menentukan tindakan.

  • Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang berfungsi sepenuhnya memilki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan, atau peritiwa-peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa ini maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.

  • Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Orang-orang yang terbuka sepenuhnya kepada semua pengalaman, yang percaya akan organisme mereka sendiri, yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan mereka ialah orang-orang sebagaimana dikemukakan Rogers - yang akan mengungkapkan diri mereka dalam produk-produk yang kreatif dan kehidupan yang kreatif dalam semua bidang kehidupan mereka. Mereka bertingkah laku spontan, berubah, bertumbuh dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka-ragam sekitar mereka.
Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun, seperti dalam pertempuran atau bencana-bancana alamiah. Jadi, Rogers melihat orang-orang yang berfungsi sepenuhnya merupakan "barisan depan yang layak" dalam proses evolusi manusia.

Pendapat allport membahas manusia, perkembangan proprium sbg dasar perkembangan kepribadian, ciri-ciri kepribadian yang matang menurut allport, perkembangan kepribadian menurut rogers, peranan positif regards, ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya.

 SOAL  

1. Jelaskan pendapat allport, dalam membahas manusia?
2. Jelaskan perkembangan proprium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat?
3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kepribadian yang matang menurut allport?
4. Jelaskan perkembangan kepribadian self menutur rogers?
5. Peranan positif regards dalam kepribadian individu menurut rogers?
6. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya?





JAWABAN

1.  Allport lebih optimistis tentang kodart manusia daripada freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti dikemukakan, pandangan-pandangan freud dan gambaran kodrat manusia yang di utarakan allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa yang neurotis. Akan tetapi individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Allport percaya bahwa sama sekali tidak ada kesamaan-kesamaan fungsional antara orang yang neurotis dan orang yang sehat. Karena itu daripada menempatkan suatu rangkaian kesatuan (continuum) antara neurosis dan kesehatan emosional, Allport mengemukakan suatu jurang atau dikotomi di antara kedua nya dan salah satu di antara tipe-tipe kepribadian itu tidak memperlihatkan salah satu di antara sifat-sifat dari yang lainnya. Dalam pandangan Allport, orang yang neurotis beroperasi dalam genggaman konflik-konflik dan pengalaman-pengalaman kanak-kanak dan kepribadian yang sehat berfungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebih tinggi. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehati ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang (berlawanan dengan freud dan orang-orang lain yang mempelajarinyahanya orang-orang neurotis) dan hanya sedikit saja berbicara mengenai orang-orang yang neurotis. Karena itu kita dapat berkata bahwa sistem dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.


2. Proprium itu berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat "diri". Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan dalam satu konsep proprium. Jadi, proprium adalah susunan dari tujuh tingkat "diri" ini.
"Diri" jasmaniah. Kita tidak dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri ; perasaan tentang diri bukan merupakan bagian dari warisan keturunan kita. Bayi tidak dapat membedakan antara diri ("saya") dan dunia sekitarnya. Berangsur-angsur, dengan makin bertambahnya kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman perseptual, maka berkembanglah suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada "dalam saya" dan hal-hal lain "di luar-nya". Ketika bayi menyentuh, melihat, mendengar dirinya, orang-orang lain, dan benda-benda, perbedaan itu menjadi lebih jelas. Kira-kira pada usia 15 bulan, maka muncullah tingkat pertama perkembangan proprium diri jasmaniah.
Kesadaran akan "saya jasmaniah". Allport menyebutnya "jangkar abadi untuk kesadaran diri kita", meskipun masih jauh dari menjadi seluruh diri orang itu.
Identitas-diri. Pada tingkat kedua perkembangan, muncullah perasaan identitas-diri.
Allport berpendapat bahwa segi yang sangat penting dalam identitas-diri asalah nama orang. Nama itu menjadi lambang dari kehidupan seseorang yang mnegenal dirinya dan membedakannya dari semua diri yang lain di dunia.
Harga-diri. Tingkat ketiga dalam perkembangan proprium ialah timbulnya harga diri. Pada tingkat ini, anak ingin membuat benda-benda, menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanipulasi dan mengubah lingkungan itu.
Allport percaya bahwa hal ini merupakan suatu tingkat perkembangan yang menetukan ; apabila orang tua menghalangi kebutuhan anak untuk menyelidiki maka perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Akibatnya dapat timbul perasaan hina dan marah.
Inti dari munculnya harga diri ialah kebutuhan anak akan otonomi.
Perluasan diri (self extension). Tingkat perkembangan diri berikutnya, perluasan diri, mulai sekitar usia 4 tahun. Anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa di antaranya adalah milik anak tersebut.
Gambaran diri. Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini (atau rangkaian gambaran-gambaran) berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan anak.
Diri sebagai Pelaku Rasional. Setelah anak mulai sekolah, diri sebagai pelaku rasional mulai timbul. Aturan - Aturan dan harapan baru dipelajari dari guru-guru dan teman-teman sekolah serta hal yang lebih penting ialah diberikannya aktivitas dan tantangan intelektual.
Tujuh tingkat dari atau proprium ini berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi. Suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat pada setiap tingkat melumpuhkan penampilan tingkat-tingkat berikutnya serta menghambat integrasi harmonis dari tingkat itu dalam proprium.


3.
  • Perluasan Perasaan Diri
Allport menanamkan hal ini "partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia". Orang harus meluaskan diri ke dalam aktivitas. Dalam pandangan Allport, suatu aktivitas harus relevan dan penting bagi diri; harus berarti sesuatu bagi orang itu. Aktivitas itu lebih berarti bagi anda dari pada pendapatan yang diperoleh; aktivitas itu memuaskan kebutuhan-kebutuhan lain juga. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktifitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Diri menjadi tertanam dalam aktifitas-aktifitas yang penuh arti ini dan aktivitas ini menjadi perluasan perasaan diri.

  • Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-Orang lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain: kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Perasaan terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, ketakutan-ketakutan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.

  • Keamanan Emosional
Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas; kualitas utama adalah penerimaan diri. Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia. Kepribadian-kepribadian yang sehat mengontrol emosi-emosi mereka, sehingga emosi-emosi ini tidak menganggu aktivitas-aktivitas antarpribadi. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport "sabar terhadap kekecewaan".


-PutrieMuttz- Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino