Pendapat allport membahas manusia, perkembangan proprium sbg dasar perkembangan kepribadian, ciri-ciri kepribadian yang matang menurut allport, perkembangan kepribadian menurut rogers, peranan positif regards, ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya.

Minggu, 01 November 2009

 SOAL  

1. Jelaskan pendapat allport, dalam membahas manusia?
2. Jelaskan perkembangan proprium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat?
3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kepribadian yang matang menurut allport?
4. Jelaskan perkembangan kepribadian self menutur rogers?
5. Peranan positif regards dalam kepribadian individu menurut rogers?
6. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya?





JAWABAN

1.  Allport lebih optimistis tentang kodart manusia daripada freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti dikemukakan, pandangan-pandangan freud dan gambaran kodrat manusia yang di utarakan allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa yang neurotis. Akan tetapi individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Allport percaya bahwa sama sekali tidak ada kesamaan-kesamaan fungsional antara orang yang neurotis dan orang yang sehat. Karena itu daripada menempatkan suatu rangkaian kesatuan (continuum) antara neurosis dan kesehatan emosional, Allport mengemukakan suatu jurang atau dikotomi di antara kedua nya dan salah satu di antara tipe-tipe kepribadian itu tidak memperlihatkan salah satu di antara sifat-sifat dari yang lainnya. Dalam pandangan Allport, orang yang neurotis beroperasi dalam genggaman konflik-konflik dan pengalaman-pengalaman kanak-kanak dan kepribadian yang sehat berfungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebih tinggi. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehati ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang (berlawanan dengan freud dan orang-orang lain yang mempelajarinyahanya orang-orang neurotis) dan hanya sedikit saja berbicara mengenai orang-orang yang neurotis. Karena itu kita dapat berkata bahwa sistem dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.


2. Proprium itu berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat "diri". Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan dalam satu konsep proprium. Jadi, proprium adalah susunan dari tujuh tingkat "diri" ini.
"Diri" jasmaniah. Kita tidak dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri ; perasaan tentang diri bukan merupakan bagian dari warisan keturunan kita. Bayi tidak dapat membedakan antara diri ("saya") dan dunia sekitarnya. Berangsur-angsur, dengan makin bertambahnya kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman perseptual, maka berkembanglah suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada "dalam saya" dan hal-hal lain "di luar-nya". Ketika bayi menyentuh, melihat, mendengar dirinya, orang-orang lain, dan benda-benda, perbedaan itu menjadi lebih jelas. Kira-kira pada usia 15 bulan, maka muncullah tingkat pertama perkembangan proprium diri jasmaniah.
Kesadaran akan "saya jasmaniah". Allport menyebutnya "jangkar abadi untuk kesadaran diri kita", meskipun masih jauh dari menjadi seluruh diri orang itu.
Identitas-diri. Pada tingkat kedua perkembangan, muncullah perasaan identitas-diri.
Allport berpendapat bahwa segi yang sangat penting dalam identitas-diri asalah nama orang. Nama itu menjadi lambang dari kehidupan seseorang yang mnegenal dirinya dan membedakannya dari semua diri yang lain di dunia.
Harga-diri. Tingkat ketiga dalam perkembangan proprium ialah timbulnya harga diri. Pada tingkat ini, anak ingin membuat benda-benda, menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanipulasi dan mengubah lingkungan itu.
Allport percaya bahwa hal ini merupakan suatu tingkat perkembangan yang menetukan ; apabila orang tua menghalangi kebutuhan anak untuk menyelidiki maka perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Akibatnya dapat timbul perasaan hina dan marah.
Inti dari munculnya harga diri ialah kebutuhan anak akan otonomi.
Perluasan diri (self extension). Tingkat perkembangan diri berikutnya, perluasan diri, mulai sekitar usia 4 tahun. Anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa di antaranya adalah milik anak tersebut.
Gambaran diri. Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini (atau rangkaian gambaran-gambaran) berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan anak.
Diri sebagai Pelaku Rasional. Setelah anak mulai sekolah, diri sebagai pelaku rasional mulai timbul. Aturan - Aturan dan harapan baru dipelajari dari guru-guru dan teman-teman sekolah serta hal yang lebih penting ialah diberikannya aktivitas dan tantangan intelektual.
Tujuh tingkat dari atau proprium ini berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi. Suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat pada setiap tingkat melumpuhkan penampilan tingkat-tingkat berikutnya serta menghambat integrasi harmonis dari tingkat itu dalam proprium.


3.
  • Perluasan Perasaan Diri
Allport menanamkan hal ini "partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia". Orang harus meluaskan diri ke dalam aktivitas. Dalam pandangan Allport, suatu aktivitas harus relevan dan penting bagi diri; harus berarti sesuatu bagi orang itu. Aktivitas itu lebih berarti bagi anda dari pada pendapatan yang diperoleh; aktivitas itu memuaskan kebutuhan-kebutuhan lain juga. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktifitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Diri menjadi tertanam dalam aktifitas-aktifitas yang penuh arti ini dan aktivitas ini menjadi perluasan perasaan diri.

  • Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-Orang lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain: kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Perasaan terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, ketakutan-ketakutan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.

  • Keamanan Emosional
Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas; kualitas utama adalah penerimaan diri. Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia. Kepribadian-kepribadian yang sehat mengontrol emosi-emosi mereka, sehingga emosi-emosi ini tidak menganggu aktivitas-aktivitas antarpribadi. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport "sabar terhadap kekecewaan".


0 komentar:

Posting Komentar

-PutrieMuttz- Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino